Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat – Ada beragam alat kontrasepsi yang bisa menjadi pilihan bagi pasangan suami istri. Tetapi tentu saja, tidak mudah menentukan alat kontrasepsi yang tepat. Pasangan suami istri perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari alat-alat kontrasepsi yang ada. Sebab setiap orang memiliki kecocokan yang berbeda-beda dalam penggunaan kontrasepsi ini. Nah, lantas bagaimana cara memilih alat kontrasepsi yang tepat?
Berkaitan dengan pemilihan alat kontrasepsi ini, sebaiknya pertimbangkanlah beberapa faktor berikut ini.
- Faktor usia
Usia seorang wanita perlu dipertimbangkan saat memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi berupa pil. Wanita perokok dengan usia lebih dari 35 tahun sebaiknya tidak menggunakan alat kontrasepsi pil sebab dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Wanita dengan usia lebih dari 35 tahun dan kerap mengalami migren juga tidak disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi ini sebab beresiko terkena stroke. Alat kontrasepsi berupa pil hanya sesuai digunakan untuk kaum wanita yang sehat, berusia lebih dari 35 tahun dan tidak memiliki kebiasaan merokok.
- Tujuan penggunaan alat kontrasepsi
Setiap pasangan suami istri memiliki tujuan yang berbeda berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi ini. Ada pasangan suami istri yang memakai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan dan ada pula pasangan suami istri yang menggunakan alat kontrasepsi karena sudah tidak menginginkan kehamilan lagi. Penentuan tujuan ini akan sangat membantu untuk memilih alat kontrasepsi. Misalnya saja bagi pasangan yang sudah tidak menginginkan kehamilan lagi, maka tubektomi atau oklusi tuba falopi bisa menjadi pilihan.
- Faktor kesehatan
Cara memilih alat kontrasepsi yang tepat berikutnya adalah dengan memperhitungkan kondisi kesehatan. Sebab wanita dengan penyakit-penyakit tertentu tidak disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi berupa pil. Contohnya saja wanita yang menderita kanker payudara, penyakit diabetes pada tingkatan yang berat, penyakit jantung, adanya penyumbatan darah dan beberapa penyakit lainnya.
- Faktor kedisiplinan diri
Alat kontrasepsi berupa pil membutuhkan kedisiplinan penggunanya. Sebab alat kontrasepsi pil ini harus dikonsumsi secara rutin setiap hari. Karena itulah alat kontrasepsi ini tidak cocok dipilih oleh mereka seringkali melupakan hal-hal kecil dan tidak disiplin.
Saat ini metode yang dinilai lebih efektif untuk mencegah kehamilan adalah metode kontrasepsi jangka panjang atau disingkat MKJP. Ada beberapa pilihan dari metode ini, misalnya saja KB spiral atau IUD (Intrauterine Devices). Alat kontrasepsi ini memiliki kemampuan mencegah kehamilan sampai dengan 5 tahun dan bisa dilepaskan setelah pemakaian 2 tahun jika diinginkan.
Sekarang ini, kontrasepsi spiral langsung dipasang setelah persalinan selesai dijalani kaum ibu. Hal ini untuk mencegah kaum ibu lupa untuk memasang alat kontrasepsi pasca bersalin. Kontrasepsi spiral ini tidak mempengaruhi produksi air susu ibu dan aman bagi kesehatan. Alat kontrasepsi ini lebih efektif mencegah kehamilan dibandingkan dengan alat kontrasepsi pil atau suntik yang membutuhkan kedisiplinan.
Nah, tentu saja dalam pemilihan alat kontrasepsi ini pasangan suami istri harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter nantinya akan memberikan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alat kontrasepsi agar tidak terjadi kesalahan informasi. Misalnya saja, sebagian kaum wanita menyimpulkan dari pengalaman-pengalaman yang mereka lihat bahwa kontrasepsi suntik bisa memicu penambahan berat badan.
Padahal efek penambahan berat badan ini tidak terjadi pada setiap wanita. Efek samping yang muncul bergantung pada respon tubuh terhadap kontrasepsi yang digunakan. Dalam perkembangannya, penggunaan alat kontrasepsi ini bisa diganti demi kenyamanan. Itulah beberapa cara memilih alat kontrasepsi yang tepat dan perlu diketahui pasangan suami istri.
Simak juga artikel menarik yang satu ini : Beberapa cara bercinta agar tidak hamil.
