Penyebab Penyakit Kista – Kista yang tumbuh pada organ reproduksi menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi kaum wanita. Sejumlah kista yang diderita kaum wanita tidak hanya menyebabkan rasa sakit tetapi juga dapat mempengaruhi kesuburannya. Misalnya saja kista yang tumbuh di indung telur atau ovarium. Nah, apakah sebenarnya penyebab penyakit kista dan bagaimana cara pengobatannya?
Penyebab Penyakit Kista pada Wanita
Secara sederhana, kista merupakan tumor atau benjolan yang tumbuh pada tubuh manusia. Tumor atau benjolan ini berisi cairan atau kumpulan darah dengan bentuk seperti buah yang mempunyai tangkai. Berikut ini beberapa jenis kista ovarium yang kerap ditemukan pada wanita.
- Kista Endometrioma atau Endometrioid
Kista jenis ini terbentuk dari jaringan atau kelenjar endometrium. Jaringan tersebut tumbuh di luar rahim atau uterus. Jaringan ini berisi darah yang berwarna merah pekat hingga nyaris kecoklatan. Karena itulah kista ini dikenal pula dengan sebutan kista coklat atau endometriosis.
Kista ini dapat berkembang mulai dari ukuran 2 cm sampai dengan ukuran yang besar yakni sekitar 20 cm. Kista ini menimbulkan rasa nyeri ketika menstruasi. Selain itu, kista ini bisa mempengaruhi kesuburan wanita.
- Kista Folikuler
Penyebab penyakit kista jenis ini adalah ovulasi tidak terjadi atau bisa pula saat folikel matang dan pecah secara alami. Kista ini dapat terbentuk di waktu ovulasi dengan ukuran antara 5 cm sampai 6 cm. Pecahnya kista folikuler ini memicu munculnya rasa sakit. Namun saat muncul, kista folikuler ini tak menimbulkan gejala. Kista folikuler pecah saat ovulasi atau di tengah satu siklus menstruasi.
- Cystadenoma atau Kista Kelenjar
Cystadenoma tumbuh dari jaringan ovarium. Di dalamnya berisi cairan lendir. Walaupun tergolong sebagai tumor jinak, namun kista ini dapat tumbuh sampai berukuran cukup besar sekitar 60 cm.
Pengobatan Kista
Kista fungsional biasanya tidak membutuhkan penanganan yang serius. Karena keberadaannya kadang-kadang tidak dirasakan oleh penderita. Kista ini akan hilang sendirinya dalam beberapa bulan mengikuti siklus menstruasi dan membaiknya kondisi hormonal wanita.
Sedangkan penyakit kista jenis lainnya, seperti kista endometrioma atau endometriosis dan cystadenoma biasanya membutuhkan tindakan operasi bila telah mencapai ukuran lebih dari 5 Cm. Ukuran kista yang semakin besar beresiko pecah atau terpelintir.
Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat. Tak hanya itu saja, ukuran kista yang semakin besar dapat mengganggu kesuburan, mempersulit terjadinya kehamilan dan dapat pula menggangu kehamilan.
Kemajuan di bidang kedokteran membuat tindakan operasi untuk penderita kista kini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik operasi laparoskopi. Teknik operasi laparoskopi ini dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang di daerah perut yang berukuran 5 mm hingga 10 mm.
Melalui lubang-lubang tersebut peralatan bedah yang dilengkapi dengan kamera dimasukkan ke dalam perut. Teknik ini dapat memperkecil rasa sakit. Selain itu, proses penyembuhan pasca operasi berlangsung lebih cepat.
Kista yang diketahui keberadaannya sejak dini dan masih berukuran kecil biasaya bisa ditangani dengan terapi. Terapi yang dilakukan tentunya harus disesuaikan dengan jenis kista, usia penderita dan tingkat kesuburan penderita.
Salahsatu obat herbal yang sangat bagus untuk terapi kista adalah Ladyfem. Ladyfem sudah lulus uji sertifikasi dari Badan POM dan direkomendasikan oleh Boyke Dian Nugraha (pakar kesehatan reproduksi). Pengobatan alternatif tanpa operasi yang bisa dicoba.
Kaum wanita yang mempunyai resiko tinggi terkena kista atau merasakan gejala-gejala yang dicurigai sebagai pertanda kista ada baiknya segera melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan penting dilakukan untuk mengetahui penyebab penyakit kista, perkembangan, dan jenis kista yang ganas atau jinak. Berbekal informasi ini diharapkan kaum wanita menjadi lebih paham dan waspada terhadap penyakit kista.
Simak juga artikel menarik yang satu ini : Khasiat kapsul Ladyfem untuk kista.
